Indonesian Heritage Agency (IHA) is a Public Service Agency (BLU) under the auspices of the Directorate General of Culture of the Ministry of Education, Culture, Research and Technology of the Republic of Indonesia which is currently responsible for the management of 18 museums and galleries as well as 34 national cultural heritage sites in Indonesia. IHA was established in 2022 and was inaugurated as a Public Service Agency on September 1 2023. IHA has a vision to become an institution that is collaborative and encourages creativity, social change and the development of a cultured society.

IHA prioritizes improving protection-based services as a top priority. By embracing creativity and carrying an inclusive spirit of collaboration, IHA collectively contributes to opening up insight into a deep appreciation of Indonesia's diverse cultural heritage.

Museum & Cagar Budaya (IHA / Indonesian Heritage Agency) merupakan Badan Layanan Umum (BLU) di bawah naungan Direktorat Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia yang saat ini bertanggung jawab atas pengelolaan 18 museum dan galeri serta 34 situs cagar budaya nasional di Indonesia. IHA Terbentuk pada tahun 2022 dan diresmikan menjadi BLU per tanggal 1 September 2023. IHA memiliki visi untuk menjadi institusi yang bersifat kolaboratif dan mendorong daya cipta, perubahan sosial, serta pembangunan masyarakat yang berbudaya.

IHA mengedepankan peningkatan pelayanan yang berbasis perlindungan sebagai prioritas utama. Dengan merangkul kreativitas dan mengusung semangat kolaborasi yang inklusif, IHA secara kolektif berkontribusi untuk membuka wawasan apresiasi mendalam terhadap warisan budaya Indonesia yang beragam.

@indonesianheritageagency

Visit The Site

Kunjungi Situs

Jl. Medan Merdeka Barat No.12 Gambir, Jakarta Pusat

National Museum is a significant institution dedicated to preserving and providing insight into Indonesian culture. Established in 1778 as a research and knowledge institution for nature, history, and social culture by the Dutch East Indies (BGKW), this museum has evolved into the largest museum in Indonesia.

With four main buildings and a collection of 194,593 cultural objects, this museum showcases the diversity of Indonesian culture from prehistoric times to the present. Its collection encompasses prehistoric artifacts, works of art, and numismatics, establishing the museum as a central hub for the study of Indonesian culture and a major destination for researchers, students and visitors who want to understand Indonesia.

The revitalization of the National Museum underscores its commitment to reinforcing the identity of 'Kita Indonesia’' through narratives that chronicle the museum's journey over time.

Furthermore, the National Museum showcases its innovation in presenting collection information through educational programs aligned with current developments, immersive exhibitions, and the national-level Museum Quiz Competition (LCCM). Its international collaboration programs further emphasize the museum's commitment to public education, positioning it not only as a center for cultural studies but also as an appealing tourist destination for both domestic and international visitors."

Museum Nasional, merupakan institusi penting dalam pelestarian dan pemberian wawasan tentang kebudayaan Nusantara. Sejak didirikan pada 1778 sebagai lembaga penelitian dan pengetahuan alam, sejarah, dan sosial budaya oleh Hindia-Belanda (BGKW), museum ini berkembang menjadi museum terbesar di Indonesia.

Dengan empat bangunan utama dan koleksi yang mencapai 194.593 benda budaya, museum ini menyajikan keragaman budaya Indonesia, mulai dari masa prasejarah hingga kini. Koleksi tersebut meliputi artefak prasejarah, karya seni, dan numismatik, menjadikan museum ini sebagai pusat kajian budaya Nusantara dan destinasi utama bagi peneliti, mahasiswa, dan pengunjung yang ingin memahami Indonesia.

Revitalisasi Museum Nasional menegaskan komitmen untuk memperkuat identitas "Kita Indonesia" melalui narasi yang menunjukkan perjalanan museum dari masa ke masa.

Kemudian dengan adanya program edukasi yang selaras dengan perkembangan zaman, pameran imersif dan Lomba Cerdas Cermat Museum (LCCM) tingkat nasional, menunjukkan inovasi Museum Nasional dalam menyajikan informasi koleksi. Program kolaborasi internasional juga menjadi upaya Museum Nasional dalam mengedukasi masyarakat secara luas, menjadikan museum ini pusat kajian budaya tetapi serta destinasi wisata yang menarik bagi masyarakat mancanegara dan turis.

Jl. Medan Merdeka Timur No. 14, Jakarta Pusat

Exhibition
Tuesday-Sunday, 09.00 - 16.00 WIB
Temporary Exhibition
Tuesday-Sunday, 09.00 - 19.00 WIB

Pameran Tetap
Selasa - Minggu, 09.00 - 16.00 WIB
Pameran Temporer
Senin - Minggu, 09.00 - 19.00 WIB

National Gallery of Indonesia serves as a contemporary art center that celebrates Indonesia's rich cultural diversity through the universal language of visual arts. Situated in Central Jakarta, the evolution of the National Gallery of Indonesia has spanned three distinct eras: the Old Order, New Order, and Reformation.

Through its exhibitions and programs, National Gallery of Indonesia plays a pivotal role in preserving and promoting Indonesia's cultural identity. By embracing various forms of modern art, including installation art, media art, and alternative media, the National Gallery of Indonesia fosters a sense of pride and belonging among visitors from all walks of life. Additionally, National Gallery of Indonesia encourages innovation and experimentation among contemporary artists, pushing the boundaries of artistic expression and reflecting Indonesia's dynamic cultural landscape.

National Gallery of Indonesia is committed to preserving Indonesia's artistic heritage by collecting, documenting, preserving, caring for, safeguarding and presenting works of art from the national collection, so that they can be appreciated and studied by future generations.

Galeri Nasional Indonesia (GNI) adalah pusat seni kontemporer yang mempromosikan identitas budaya Indonesia yang beragam melalui bahasa universal seni visual. Terletak di kawasan Jakarta Pusat, pembangunan dan perkembangan GNI telah melewati tiga era: Orde Lama, Orde Baru, dan Reformasi.

Melalui pameran dan programnya, GNI memainkan peran penting dalam melestarikan dan mempromosikan identitas budaya Indonesia, dengan menumbuhkan rasa bangga dan memiliki di antara pengunjung dari semua lapisan masyarakat dengan merangkul berbagai bentuk seni rupa modern, termasuk seni instalasi, seni media, dan media alternatif. Selain itu, GNI juga mendorong inovasi dan eksperimen di kalangan seniman kontemporer, mendorong batas-batas ekspresi artistik dan mencerminkan lanskap budaya Indonesia yang dinamis.

GNI berkomitmen untuk melestarikan warisan seni Indonesia dengan melakukan pengumpulan, pendokumentasian, pemeliharaan, perawatan, pengamanan, serta penyajian karya seni rupa koleksi nasional, sehingga dapat diapresiasi dan dipelajari oleh generasi mendatang.